Di sinilah kami biasa mencari makan, Adam Food Center. Di dalamnya ada 3 macam makanan: makanan melayu, india dan chinese. Tentu saja kami hanya bisa mencoba makanan melayu dan india. Tempat ini tidak pernah kosong, itu pertanda baik, karena artinya makanannya enak-enak. Pada saat itu kami makan yang namanya Nasi Lemak, nasi yang dikasi santan, nasinya gurih, ditambah ayam crispy, otak-otak dan sambal merah. Ditutup dengan segelas teh tarik panas yang nikmat.
Kami bergantian mengasuh Aura yang matanya sibuk nengok ke kanan dan kiri karena sepertinya Aura banyak melihat hal-hal baru. Selain itu tangannya sibuk menggapai apapun yang ada di atas meja, piring, sendok, garpu, gelas, tas, botol minuman. She looks very happy.
Di sebelah kiri adalah kios makanan Nasi Lemak yang terkenal di daerah Bukit Timah, untuk mendapatkannya, kami harus antri, selain rasanya enak, harganya murah, antara 3-5 dolar.
Tanggal 10 Januari ini, merupakan hari libur di Indonesia, di Singapur ga libur, jadi kami berkunjung ke Raffles Girl's School (RGS) untuk melihat latihan angklung yang diasuh oleh Kak Faridah Jamal.
Selesai latihan, kami menunggu anak kakaknya Kak Far (bgitu kami biasa menyebutnya), Azzura, pulang sekolah, yang kebetulan Azzura bersekolah di RGS. Setengah waktu latihan dihabiskan Aura dengan TIDUR... dan Aura terbangun dengan badan yang sudah segar dan ceria.
Di sisi lain, saya melihat kegiatan siswi-siswi RGS, di antaranya latihan basket.
Latihan softball. Mobil yang di sebelah kanan adalah mobil coachnya (pelatih).
Ternyata di RGS ada juga kegiatan panjat dinding. Amaze juga ngeliat anak-anak perempuan umur belasan tahun memanjat dinding setinggi itu...
Kami menemukan sesuatu yang menarik di fending machine (mesin minuman otomatis).
Di Singapur ada minuman namanya BANDUNG, yes right... BANDUNG. Rasanya enak. Sirup bunga mawar dicampur susu.
Setelah sampai di rumah, Aura langsung kami baringkan di tempat tidurnya, sebuah sofa warna merah marun. Ternyata Aura suka tidur di sofa itu.
aura silau... mo pake kaca mata ah... (kaca muka kali...)
di depan esplanade, si gedung durian...
di sisi singapore river, dilatarbelakangi merlion park... keliatan gak merlionnya??
finally di merlion park bertiga... kali ini baik merlion maupun gedung duriannya keliatan :)
aura sekarang seneng di lempar2 ke atas... pasti ketawa ketawa...
Di jalanan kota Singapura, banyak juga ditemui yang namanya VESPA, baik itu Vespa tua, setengah tua bahkan Vespa keluaran terbaru seperti MP3 yang punya 3 roda.
Ini adalah Vespa impian saya, pengen juga punya Vespa GTS 250 seperti ini.
Pada saat pulang ke rumah, mata saya melihat bentuk yang pernah saya liat di web sitenya Vespa, seorang bule sedang mengendarai Vespa GTS 250 berwarna perak.
Tadi malam, tanggal 22 Januari 2008, saya menyaksikan bulan purnama yang pertama kalinya di Singapura. Secara fisik sih sama aja seperti bulan purnama di Bandung, tapi suasana dan rasanya yang berbeda. Jadi inget keluarga di Bandung, karena keluarga di Bandung pun pasti melihat fisik bulan purnama yang sama. Manusia selalu melihat 1 sisi bulan, karena bulan tidak berotasi terhadap dirinya, bulan hanya berputar mengelilingi Bumi saja. Sehingga dimanapun di melihat bulan, pasti akan melihat sisi yang sama.
Dan mulailah Aura memainkan lagu-lagu yang hanya bisa dimengerti oleh dirinya saja...
Anak ini memang memiliki bakat musik cukup baik karena Aura tampak enjoy dengan permainan pianonya.
